Masa Depan Anda Masih Suci

“Seburuk dan sekelam apapun masa lalu anda, masa depan anda masih suci”

Setiap manusia terlahir tanpa memiliki ide tanpa memiliki pemikiran sama sekali. Apapun yang menjadi pemikiran dan perasaan saat ini pastilah sesuatu yang dipelajari. Sejak mulai bayi hingga besar seperti sekarang.

Otak seorang anak adalah sehelai kertas kosong yang polos. Kemudian setiap orang dan pengalaman yang hadir dalam hidupnya meninggalkan jejak di atas kertas polos tadi. Bagi orang dewasa, yang terdapat dalam benak pikiran adalah akumulasi jumlah total pengalaman-pengalaman, jejak-jejak masa lalu yang membentuk sebuah jalan…matrik kehidupan.

Apa yang dia pelajari, apa yang dia rasakan dan alami sepanjang hidup kelak menjadi apa cara dia berfikir dan bertindak ketika dewasa. Inilah yang disebut self concept..konsep diri seseorang. Ada yang menyebutnya dengan istilah lain: setiap orang akan mengembangkan berbagai keyakinan tentang dirinya. Dimulai sejak lahir kemudian menjadi programmaster yang menggerakkan komputer bawah sadar anda. Menentukan apa yang anda pikirkan, menentukan apa yang anda rasakan, menentukan yang anda lakukan.

Oleh karena itu, semua perubahan yang terjadi yang terjadi pada kehidupan lahiriah anda DIMULAI DARI PERUBAHAN PADA SELF CONCEPT, gambaran keyakin diri dirubah. Inilah yang menjadikan pelajaran awal untuk menjadikan anda memiliki kemakmuran.

Saya lama melakukan perubahan keyakinan diri. Dulu saya adalah orang kampung itu adalh self concept saya. Kemudian saya merubah bayangan diri tersebut. keyakinan diri saya menggambarkan saya adalah orang sukses, orang yang berhasil menaklukan ibukota jakarta. Begitu saya mengalami kebangkrutan. Disinilah awal semuanya. Disinilah awal saya bergerak maju. Disnilah konsep gambaran diri saya yang baru terealisir mengkristal menjadi kenyataan.

Ingat, seorang anak terlahir kedunia tanpa bayangan keyakinan diri/self concept sama sekali. Semua ide, opini, perasaan, sikap, atau nilai nilai yang anda miliki adalah hasil perjalanan kehidupan anda sejak kecil.

Seperti apa anda hari ini adalah hasil keyakinan anda masa lalu. Jika anda tidak puas dengan hasil sekarang maka rubahlah konsep gambaran keyakinan diri anda terlebih dahulu. Lalu jalani kehidupan kedepan dengan gambaran konsep kekinan diri anda yang baru.

“I think therefore i am..aku adalah apa yang aku pikirkan” voltaire

Sekarang anda sudah mengetahui bagaimana pola pikir mindset kemakmuran tersebut anda tanam kedalam pikiran anda. Anda ciptakan konsep bayangan keyakian diri anda yang baru.

Jika anda di besarkan oleh orang tua yang selalu mengatakan anda adalah anak yang baik, dan orang tua anda selalu memberikan cinta yang cukup, lingkumgan anda selalu mendorong kemajuan anda, mendukung anda, percaya kepada kemampuan anda, tidak perduli dengan apa yang anda lakuakan gagal atau berhasil…anda akan tumbuh menjadi seorang yang memiliki self consept gambaran keyakinan diri anda adalah anda seorang yang baik dan seorang yang berharga.

Pengalaman pada saat kecil tadi menjadikan keyakinan ini tertanam dalam diri anda dan menjadi dasar bagaimana ANDA MEMANDANG DIRI ANDA. Bagaimana anda memandang hubungan anda dengan dunia anda.

Jika anda dibesarkan oleh orangtua yang tidak paham betapa berpengruhnya setiap kata dan tindak tanduk mereka dalam membentuk kepribadian anda. Mereka akan dengan mudah melontarkan kritik-kritik destruktif, menunjukan ketidak setujuan. Orang tua yang menekan anda dengan menerapkan hukum fisik atau menerapakan tekanan emosional agar dapat menerapkan disiplin untuk mengendalikan anda.

Jika seorang anak terus menerus dikritik diusianya yang masih belia, dia akan dengan segera menarik kesimpulan bahwa hidupnya TIDAK BERES. Sesungguhnya dia tidak mengerti mengapa dia di kritik atau dihukum, namun dia menganggap orang tuanya tahu sesuatu yang dia tidak tahu. Jadi bayangan diri yang tercipta atas dirinya sendiri adalah dia orang yang tidak berharga atau tidak patut di hargai. Dia tidak berhak mendapat penghargaan dan rasa cinta. Pastinya dia tidak berarti. Itulah bayangan keyakinan dirinya yang tertanam. Dan masa depannya sudah mudah di tebak, benar?

SEHELAI KERTAS BERNAMA ANDA
Bagaimanakah peta otak manusia tercipta atau terpasang? Dimana kita mengetahui diawalnya semua pikiran hanya kertas kosong? Saya berikan sebuah analogi sedikit.

Seorang bayi, katakan berusia 6 bulan. Diusia tersebut anak ini belum bisa berbicara pastinya. Suatu hari sang bayi menangis. yang menjadi pertanyaan sekarang. Apa yang anda lakukan kalau bayi anda menangis? lalu akan banyak alternative jawaban ketika pertanyaan tersebut di lontarkan. Ada yang mengatakan digendong, di kasih susu, di tetek in, di periksa badanya siapa tahu ngompol.

Kalau setelah diperiksa ternyata tidak ngompol, tidak ada apa-apa masih menangis maka jawaban secara data empiric di Indonesia biasanya bayi tersebut di kasih dot, susu, atau tetek in. itu mungkin merupakan 80% perilaku orang tua di Indoensia. Ada yang salah dari cerita ilustrasi tadi? Tidak itu hanya gambaran saja.

Sekali lagi di ulas, sang bayi menangis. maka itu adalah bentuk komunikasi anak karena belum bisa bicara. Dia mengatakan ada “ketidak nyamanan”, ada “masalah” karena itu bayi menangis. dan 80% orang tua di Indonesia melakukn apa yang di tulis diatas, Dan sesungguhnya, ini lah data yang sedang di tanam pada anak oleh orang tuannya :

“Nak, kalau ada masalah dalam hidupmu maka masukan sesuatu kemulut mu! ”. Karena itu ketika dia dewasa, mereka kalau bertemu “hal yang tidak nyaman” atau masalah mereka memasukan sesuatu kemulutnya (supaya nyaman), seperti merokok, makan, gigit kuku, gigit bolpoin, minum alcohol, dan lain sebagainya.

Dan begitulah otak yang polos tadi diberi peta. Diberi pola. Bandingkan dengan Negara modern terdidik seperti di Eropa. Sang bayi makan sudah di atur jadwalnya, di tempat yang sangat aman dengan tempat tidur yang aman. Ruangan terjaga suhu dan dari mahluk mengganggu seperti semut atau nyamuk. Ketika bayi menangis, orangtuanya memeriksa, mengecek, ternyata tidak ada apa-apa, maka sang bayi diajak main, atau di buat nyaman dengan cara lain. Tidak di susui atau di dot karena mereka tahu secara fisik sudah terpenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu data yang ada dikepala sang anak akan berbeda dengan cara pola asuh seperti ini. Anak menjadi tidak mudah cengeng atau berlindung dengan tangis, juga ketika dewasa ketemu masalah ata hal yang tidak nyaman. Solusi tindakannya berbeda dengan yang “memasukan sesuatu ke mulut”.

Itulah awal mula konsep diri. Kemudian hal ini menentukan cara anda memandang diri sendiri.yang ber efek cara anda memandang dunia luar. Sedangkan hubungan dengan sukses, bahagia, atau dengan hal lainya bagaimana? Bagaimana jika dalam gambaran keyakinan diri anda tersebut belum terpasang konsep kemakmuran. Bisakah dipasang? Bagai mana caranya? # May Peace Be Upon Us

Leave a comment