Latihan tidak akan membawa kesempurnaan

(Tulisan Pagi) “Latihan tidak akan membawa kesempurnaan. Latihan yang sempurnalah yang akan membawa kesempurnaan”

“Mas ajarin saya tax planning dong, ini narapatih kalau ngak di buatkan rencana pajak bisa kedodoran? “ Ini pesan singkat dari mas kirdi di hari libur nyepi kemarin. Yang di lanjutkannya, “ mas boleh ngak ngurusin perusahaan tapi pajak harus di strategikan”

Saya setuju dengan kalimat tersebut. saya memang sudah mundur dalam manajemen di Narapatih, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Training provider untuk korporasi. Perusahaan yang kami dirikan di tahun 2004 itu sejak tahun 2012 berdasar keputusan RUPS saya hanya duduk sebagai komisaris biasa. Periode 2009 hingga 2014 mas Kirdi sebagai presdir. Dengan 15 staff perusahaan ini rasanya sangat baik dikelola olehnya. Bahkan jika di bandingkan 2004-2009 dimana saya mengelola penuh.

Saya balas pesan singkat ..” ya sudah buat meeting resmi sekali RKAP tahun 2013 plus Capex nya capital expenditure narapatih”.

Inilah yang terjadi di sabtu kemarin, RKAP narapatih. Memanfaatkan waktu yang padat dari masing-masing stake holder maka kami ber 7 yaitu 3 direksi , 2 komisaris dan 2 owner melakukan rapat. Seperti kebiasaan kami, rapat tidaklah harus formil. sambil breakfast di hotel Mulia sabtu pagi di teruskan rapat di bisnis center lantai 6 hotel mulia RKAP tahunan di laksakan. Pastinya seperti pesan singkat sebelummnya hingga siang diskusi padat tentang topic tax planning mendominasi 50% isi rapat.

Sebenarnya saya ini bukan jago banget urusan perpajakan, saya juga bukan ahli urusan pajak. Namun sebagai seseorang yang sedikit pernah berkecimpung di bisnis selama 20 tahun saya mungkin termasuk orang yang paling sering menghadapi banyak pengalaman ber hadapan dengan pajak. Mulai dari salah hitung pajak tahunan dan pendapatan. Ada juga kelebihan pajak yang tidak bisa di ambil, atau kekurangan pajak sehingga di penalty, juga “dimainkan” petugas pajak, hingga berusaha memanipulasi pajak tapi malah rugi. Sehinga saya putuskan sejak saat itu lebih baik apa adanya dan hal ini membuat lebih nyaman hidup ber bisnis. juga hampir bangkrut karena pajak. namun tetap ada hal yang penting, ternyata pajak bisa di manfaatkan di dua sisi dimana sisi lain malah menguntungkan pebisnis yaitu jika kita memiliki tax planning yang baik atau rencana pajak yang baik.

Pajak itu tersering mengesalkan. Kita sudah susah susah buat uang, lalu membayar kewajiban sebagai warga Negara ternyata pengelola Negara tidak amanah. Kita ngak bayar di kejar kejar bahkan di pidana. Jadi saya kalau memandang pejabat korup itu asli jijik.

Seperti cerita mas kirdi, Narapatih mendapat kontrak yang cukup besar, hingga profit baik sekali. Ketika keuntungan akan di ambil, kita semua tahu sekali…ini adalah subjek pajak, alias kena pajak dan bisa lebih dari 35% jika jumlahnya besar. Bayangkan mengambil duit hasil keringat sendiri lalu di tebas 35%?!

Jadi banyak orang karena hal ini menjadi penghindar pajak. Ini cara nakal mengakali, yaitu tidak menggunakan perusahaan, menggunakan nama pribadi. Sehingga sistem perpajakan bisa di kecilkan dengan cara perhitungan pajak berbeda dengan pajak perusahaan. Inilah yang disebut tax planning.

Inilah mengapa kalau sesekali saya di minta sebagai narasumber atau keynote speaker saya menggunakan nama pribadi. Pajak di tanggung pengundang dan biasanya perusahaan besar mereka semua adalah pemegang wapu, wajib pungut. Mereka menanggung pajak plus memungut pajak dimuka. Sebaiknya kita menerima bersih. Karena kalau pajak di belakang terkadang kita lupa mencatat bahwa sekian persen merupakan uang titipan pajak. Inilah pengalaman beberapa tahun yang lalu dimana di tahun 2007 Narapatih hampir bangkrut Karena tagihan pajak salah kantong alokasi.

Berbicara tentang pajak, salah satu Negara yang memiliki sistem pajak yang baik adalah china. Dimana pembayar pajak bisa mendapatkan bonus hingga milyaran rupiah. Benar, bahkan puluhan kali dari pajak yang mereka stor-kan. Hampir setiap bulan ada undian pajak. Dan disetiap tahun ada undian nasional mengenai pajak ini yang berhadiah milyaran yang dibagikan massal kepada pembayar pajak.

Sebuah strategi yang aneh yaitu pajak di undikan. Ilustrasinya begini : suatu hari di tahun 2010 kami mengunjungi China untuk melihat pabrik baosteel. Setelah banyak membandingkan dengan produsen lainnya kami akhirnya melakukan deal bisnis dengan Baosteel ini untuk seemless high pressure pipe. Disana sayabeberapa kali naik taksi di daerah pudong Shang hai china. Ada hal menarik ketika membayar ongkos taksi tersebut maka akan keluar 2 strok pembayaran. Satu untuk kita penumpang satunya untuk pengemudi taksi tersebut. hal umum pastinya, dua lapis tanda pembayaran. saat itu saya langsung meremas struk tersebut dan saya buang di sampah dekat pemberhentian taksi. Dan secara mengejutkan supir taksi tersbut mengentikan jalannya kendaraan dan menegur saya dengan sopan sambil berkata, you not suppose to do that sir?

Nah ini, saya cukup terkejut dengan dua hal, satu bahasa inggrisnya bagus, dua dia mengatakan sesuatu yang baru, tidak membuang stuk?!. Saya pun dengan serta merta bertanya balik kepadanya, whats wrong with that..

Well sir, you can be a millionaire instantly if you not throw away those slip?!
Sebentar, millionaire instantly? How’s so?! Saya bertanya heran..dan entah mengapa saya tertarik untuk lebih jauh berbicara dengan sang supir taksi. Well sir, if you don’t mind I would like to take you to lunch and tell a lil’ bit about it, food are on me?! Saya mengajak supir taksi makan siang saya yang traktir, asli saya ingin tau lebih jauh lagi tentang struk transaksi tersebut.

Dia pun mengangguk setuju. Kebetulan jadwal pertemuan dengan mitra Baosteel bergeser karena secara teknis ada hal yang harus mereka siapkan terlebih dahuluyang ternyata memakan waktu 2-3 jam. Bagi saya menjadikan kesempatan untuk tau sedikit tentang china. Dan di temani supir taksi yang fasih berbahasa inggris dan santun adalah pengalaman menarik pastinya bukan.

Kami memilih sebuah restaurant yang menarik, menyajikan makanan asli china favorit saya, sechuan. Disana mulailah diskusi tentang struk tadi. Dia mengatakan di china, untuk membuat pembayar pajak menaati kewajibannya maka para pejabat keuangan dan perbajakan di benahi terlebih dahulu. Awal-awalnya kira-kira di awal tahun 2000 banyak pejabat departemen keuangan dan perpajakan yang di pancung karena korupsi. Lalu dalam waktu singkat departemen itu menjadi bersih dan mendapat kepercayaan masyarakat.

Singkat kata, setelah bersih pemerintah china mengadakan undian bagi mereka yang menyetor struk transaksi atau slip pembayaran. misalnya begini, tadi bapak khan naik taksi saya. lalu saya menerima uang bapak. Saya adalah subjek pajak. Jadi saya harus menyetor bukti terima uang tersebut dan membayar sekian persen pajak. Kalau bapak buang struk tadi maka bisa saja saya tidak melaporkan, toh pemerintah tidak tahu. Tapi apa yang terjadi kalau bapak memasukan slip pembayaran tadi ke counter pajak tapi saya tidak memasukan laporan maka terbukti saya tidak taat pajak. Disinilah saya bisa di hukum.

Lalu hubungan dengan jadi milyuner? Saya masih penasaran

oo.. setiap bulan ada kayak undian yang di kocok dari tanda terima2 pembayaran yang di masukan oleh baik penjual atau pembeli. Jika nama anda keluar pastinya anda akan mendapat hadiah. Ada yang kecil senilai transaksi ada rumah, bahkan bisa ribuan dollar amerika. Itu yang saya katakana bisa jadi milyuner. Setiap anda dapat struk, tulis nama lengkap anda dibelakang struk dan no telp. Itu nanti nomor kontak anda.

Coba nanti anda bayar makanan kita ini. Dan anda tidak ambil struknya. Pasti pelayan pada berebut dan bertanya kepada anda, apakah struk ini ada perlukan atau tidak. Kalau anda mengetakan tidak maka dia pasti ambil, dan dia masukan ke loket pajak atas nama dan no kontak dia sehingga kemungkinan dia bisa mendapatkan hadiah pajak.

Disini kepala saya membayangkan hal yang terjadi di indoensia. Misalnya lagi makan di restoran lalu bill nya mengatakan Rp 150.000 tambah 10% pajak jadi Rp165.000. tau dari mana kalau mereka pengusaha tersebut menyetorkan pajak. Kita sulit membuktikan. Namun kalau pakai cara di china pasti ketahuannya karena jika mereka tidak melaporkan sang pelanggan yang melaporkan. Pasti ketahuan dan pasti Negara di untungkan. Coba pemerintah Indonesia mau meniru pemerintah china pasti masalah bangsa ini sedikit terbantu. Selamat belajar hingga ke negeri china. # peace be upon us

One comment

  1. al maydi · · Reply

    enak lagi seperti di saudi yang tidak ada pajak, tetapi negara menjamin kesejahteraan dasar masyarakatnya dengan gratis 🙂

Leave a comment