Anda bisa menulis nasib anda sendiri

(tulisan pagi) “Sehelai kertas putih..ternyata anda bisa menulis nasib anda sendiri” In memoriam Prof. Stedler (Dean of Applied Psychology San Francisco State university)

Saya mendapat kabar dari sahabat saya bahwa salah seorang profesor favorit saya telah berpulang di usia 87 tahun baru baru ini, dikediamannya di San Fransisco. Seorang guru besar SFSU dalam bidang aplikasi psikologi & hypnotherapist dimana penulis pernah menjadi muridnya selagi bersekolah di SFSU tahun 1985-1989.

Seorang yang dihormati karena banyak karyanya di angkat diberbagai media dan hasil reseachnya menjadi acuan diberbagai universitas di Amerika. Spesialisasinya adalah kekuatan pikiran dan mind pattern peta otak. Hubungan guru murid tersebut bahkan berlanjut jauh setelah meninggalkan bangku kampus, komunikasi via email, phone tidak terputus dengan saya. Saya banyak bertanya kepadanya di banyak kasus, peristiwa atau hal-hal sehari hari . peristiwa sehari-hari tersebut bahkan banyak teman dekat saya menganggap saya aneh mengapa menelpon prof stedler di negeri seberang hanya bertanya hal sederhana misalnya pada suatau hari saya akan melakukan pemilihan arsitek untuk sebuah proyek saya.

Dia bertanya, kamu mau membangun apa? Oh saya ingin membuat masterplan untuk sebuah cafe. Lalu dia bertanya lagi..cafe tersebut kamu menarget siapa? Saya menarget mereka-mereka profesional yang bekerja keras work hard dan play hard. Juga para expatriat. Kalangannya A, Saya menjelaskan sedikit gambaran rencana saya.

Lalu prof stedler menjawab, okm cari arsitek yang memiliki masa lalu yang keras atau kelam?!

Waduh…why so sir? Asli saya bingung.

Begini katanya, cari mereka seorang arsitek yang bencong, gays, homo, atau masyarakat bilang mereka orang “sakit”. Cari mereka yang misalnya memiliki biji peler (maaf) Cuma satu. Mereka yang sering di hina, diledekin, di maki masyarakat. Mereka yang sering di nistakan. Biar mereka berkarya dengan proyek mu.

Biarkan kemarahan mereka dan tenaga dendam mereka yang berlebih itu memuncak dan di tumpahkan di atas design tersebut dan lihat karya mereka. Unik, master piece, penuh perasaan, penuh pembuktian. Percaya saya, mereka para tamu di cafe mu nanti adalah orang yang well spender ( orang sukses), mereka adalah orang yang edukated, berpendidikan, mereka orang civilized ini mereka adalah target klienmu target pasarmu khan? Prof stedler mencoba memastikan. Yang pastinya saya jawab yes sir, benar.

Mereka akan menghargai karya designermu tersebut. Mereka akan menerima keunikan atau kejaggalan tadi sebagai sebuah karya seni.

Designer yang banyak memendam marah tersebut yang oleh mu dihargai karyanya , di beri kepercayaan olehmu..percaya saya. Mereka akan melihat dunia dari sisi yang lain. Percaya saya mereka merasa di hargai dan diterima. Mereka dengan karya tadi merupakan terapi bagi marah dan dendam masa lalu mereka dan yakinlah. Kamu bisa membuat mereka tenang tidak galau dan bahkan bisa menjadi mereka orang kebanyakan lagi atau masyarakat menyebutnya normal lagi .

Saya merenung lama dengan sarannya, namun saran itu saya turuti. Saya akhirnya menemukan arsitek dengan spesifikasi seperti hal tersebut. Saya memberikan porder pekerjaan masterplan cafe tersebut. 2 bulan kemudian, dia melakukan paparan di kantor. Gambar 3 demensi apa yang dia sebut masterplan. Benar sekali saran prof stedler. Hasilnya luar biasa. Saya sampai ngak terfikir apa yang di designnya bisa begitu bagus, mewah, nyentrik, tidak berlebihan. Namun efisien energi dan saya impress terkesan.

Itu adalah design 3 tahun yang lalu yang sampai kini belum di reliasasikan karena saya menganggap kala itu, design ini terlalu ahead of time. Namun sekarang di tahun 2013 semua itu sebentar lagi terjadi, menjadi kenyataan. Izin prinsip sudah siap. Dan aslinya saya sangat exiting.

Jadi, seperti tulisan awal saya menulis ini karena teringat akan prof saya tersebut yang telah banyak memberikan pelajaran kehidupan bagi saya. Membuat saya melihat sisi lain dari dunia, see the other side of the moon. Dan di bawaj ini dalam sebuah tulisannya dia memberikan kisah dari salah satu pasiennya cerita sebagai berikut…

MENULIS ULANG KEHIDUPAN
Pada suatu hari, hiduplah seorang wanita berusia kurang lebih 30 tahun, menikah, dan memiliki dua orang anak. Dia dibesarkan di sebuah rumah yang didalamnya dia terus-menerus dikritik dan terkadang diperlukan tidak adil oleh kedua orangtuanya. Akibatnya, dia memiliki perasaan rendah diri yang parah dan kepercayaan diri yang rendah.

Dia selalu bersikap negatif dan diliputi oleh perasaan takut, dia tidak punya rasa percaya kepada dirinya sendiri sama sekali. Dia adalah seorang yang pemalu dan tertutup, dan tidak pernah menganggap dirinya berguna dan berarti. Dia selalu merasa bahwa dia tidak ada apa-apanya.

Suatu hari, ketika dia hendak pergi ke toko dengan mengendarai mobilnya, sebuah mobil lain melanggar lampu merah dan menabrak mobilnya. Ketika dia akhirnya tersadar dari pingsang, dia sudah berada di rumah sakit, menderita gegar otak ringan, dan kehilangan daya ingat. Dia masih dapat berbicara, tetapi dia tidak dapat mengingat apa pun tentang kehidupannya yang lalu. Dia menderita amnesia total.

Pada mulanya, dokter-dokter yang merawatnya menganggap bahwa penyakit yang dia derita hanya akan bersifat sementara. Namun, minggu demi minggu berlalu tanpa ada tanda-tanda ingatannya akan kembali normal. Suami dan anak-anaknya mengunjunginya setiap hari dirumah sakit, tetapi dia tidak mengenali mereka. Kasusnya merupakan sesuatu yang tidak biasa ditemukan sehingga para dokter dan spesialis yang lain pun kemudian berdatangan menjenguknya. Mereka melakukan berbagai pengujian terhadap dirinya, dan mengajukan berbagai pertanyaan tentang keadaannya.

Pada akhirnya, dia diperbolehkan pulang dengan memori yang benar-benar kosong. Karena sangat ingin memahami apa yang sesungguhnya terjadi terhadap dirinya, dia kemudian mulai membaca berbagai buku kedokteran dan mempelajari secara khusus tentang amnesia dan kehilangan daya ingat.

Dia menemui beberapa orang spesialis untuk berbincang-bincang (salah satunya Prof. Stedler). Akhirnya, dia membuat sebuah tulisan tentang kondisi kesehatannya itu. Tidak lama setelah itu, dia diundang untuk bebicara dlaam sebuah konvensi kedokteran dan membawakan makalah yang dia tulis, menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan kepadanya tentang amnesia yang dia derita, dan berbagai pengalaman serta ide-ide baru dalam fungsi-fungsi neurologist.

Selama periode tersebut, terjadi sesuatu yang sangat menakjubkan. Dia berubah menjadi seseorang yang benar-benar baru. Semua perhatian yang dia terima, baik di rumah sakit maupun setelahnya, membuat dia merasa berharga, merasa penting, dan merasa benar-benar dicintai oleh keluarganya. Perhatian dan penghargaan yang dia terima dari profesi kedokteran telah meningkatkan self-esteemnya dan penghargaan atas diri (self-respect)nya menjadi jauh lebih tinggi. Dia menjadi seorang wanita yang benar-benar positif, percaya diri, ramah, pandai berkomunikasi, berpengetahuan luasa, dan banyak diminta untuk berbicara serta memiliki kemampuan dalam bidang profesi kedokteran.

Semua ingatan tentang masa kecilnya yang negative telah habis terhapus. Rasa rendah dirinya juga telah hilang. Dia menjadi seseorang yang baru. Dia telah mengubah cara berpikirnya, dan mengubah kehidupannya.kehidupan rumah tangganya menjadi romantis, anak-anaknya menyukai dia yang baru yang penuh keceriaan. Wajahnya berubah menjadi cerah banyak senyum, getaran kebahagiannya mempengaruhi orang dan lingkungan sekitar. Dan salah satu tindakan yang dilakukan oleh prof Stedler adalah yang disebut dengan teknik “Stedler blocking” adalah membuat seseorang tidak dapat mengakses data buruk di dalam pikiran masa lalu sehingga kedepan dia adalah manusia baru yang positif. Tabik # may peace be upon us

Leave a comment