Selesaikan Apapun yang Kamu mulai

(Tulisan Siang) “Jangan pernah menyentuh hidup seseorang yang nantinya hanya untuk tersakiti”

Saya menyapu pandang kearah kanan. Mata sata menatap sekilas dan segera saya buang pandangan mata kearah lain. Tatapan split second tersebut sudah membuat pikiran saya menggerakan neuron syarat menginformasikan adanya kesalahan fatal.

Ini apa? Saya bertanya pada staf lapangan saya bagian pembelanjaan yang selalu di site hanya untuk memastikan apa yang jalan di kepala saya cocok.

Ini saluran air, ini got pak, jawabnya
Got apa maksudnya? Saya membodoh kan diri sambil berharap saya salah
Got saluran air jalanan pak?

Jalananya mana? Level jalannya dimana, kok bisa buat saluran..tentunya dia terdiam saja karena pastinya tidak mengerti karena bukan domain pekerjaannya. Namun akal sehat saja saya berharap dia bisa menjawab seperti akal sehat saya yang sedang mencari pijakan karena jangan jangan saya akal saya tidak sehat karena sudah menganggap hal ini salah.

Kenapa berkelok-kelok? Bukannya jalannnya lurus dan kenapa notok tembok ? ini got airnya dari mana mau kemana?
Diapun diam saja karena saya memang tidak mengharapkan jawab dia.

Dalam hitungan detik rasanya saya sudah di lobby..sensor seluruh indera saya menyala, sapuan mata ke kiri melihat tangga naik di lobby enuju lantai dua, secara kasat mata pijakannya pasti ngak 30cm yang dikepala saya bilang, ini kalau ibu-ibu pakai hak tinggi bisa terguling!

Mata melirik sisi tengah ruangan mengarah ke lantai ruang meeting dua yang lantainya lagi di pasang screed pasir..yang TANPA BENANG dan tidak ada patok leveling dengan calon lantai lobby. HAH, ini bisa ancur base floor lobby yang rencana nya pakai marmer.

Saya melangkah kekanan masuk koridor yang langsung di sambut pertanyaab kok tangga di kasih pintu, emang tangga darurat?! Dan langkah saya terhenti di sudut koridor yang kok kayak miring dan gelombang-gelombang ya?

Dalam benak saya, Lah ini kan pakai sheer wall semuanya, harusnya lurus. Masuk saya ke kamar dan sapuan mata pertama adalah di permukaan dinding yang mudah-mudahan hanya ruangan ini saja. Keriting bergelombang dan sudah finishing cat. Saya julurkan cepat kepala saya kekamar mandi dan dengan seketika memandang hal yang menyakitkan mata, nut sambungan keramik ngak sama alias keramiknya miring beberapa.

Geleng geleng saya memperhatikan setiap detail pekerjaan ini. sayapun naik kelantai dua yang langsung di sambut dengan lantai koridor baru pasang screed yang beberapa LEBIH TINGGI dari lantai kamar. Oh gubrak!..guoblok ngak ketulungan. Saya berharap lantai bisa tanpa keramik bisa beton ekspose bisa paka skim coat saja. Ternyata di tutup pakai keramik sekalipun akan Nampak janggal karena lantai naik hampir 10 cm. jadi tinggi dan kalau ke kamar mamdi jadi jeglong ke bawah yang berakibat seluruh daun pintu kamar mandi dan pintu masuk harus di potong dan di sesuaikan.

Sampai di ujung koridor saya pun menangkap hal baru, pintu kamar tidak simetris dan lebar pintu yang tidak sampai 70cm alias kekecilan. Dan itu langsung sejajar naik keatas alias simitris satu gedung salah ukuran keatasnya. Saya asli ngak bisa mikir. Ini kontraktor katanya berpengalaman bangun hotel, nah ini di kasih kepercayaan bangun hotel di kota kecil sudah begini, kalau bangun di kota besar competitor bisa ngakak-ngakak goblok goblokin kita. Baru bangun bukan terbaik dan bukannya membuat penyempurannan kekurangan hotel-hotel sekitar malah buat baru dengan lebih jelek. Lah apa ngak malu ini.

Di saat itu, otak saya keram, hang, berhenti mikir. Sampai tau-tau staf saya bertanya, bapak mau ke lantai tiga?

Saya menatap dirinya, ada apa disana?
Mari saya tunjukan pak..

Kamipun keatas dan saya di bawa kesebuah kamar yang kondisinya belum jadi, ya memang wajar karena dalam spek pekerjaan ini semua akan selesai 1 desember. Mata saya melihat ke sebuah triplek yang menempel di langit-langit atas dan ada kabel jaringan listrik terpasang. Alias mereka memasangnya di triplek yang harusnya adalah landasan cor-cor an. Sehingga di kemudian hari ini akan bermasalah. Kepala saya bertanya ini kenapa ada triplek. Ini mau menutupi bolong atau langit2 yang rusak.

Lalu saya melihat ke kiri kira-kira 50 cm dari triplek dak cor an lantaiI 3 tersebut bolong. Corannya hanya 3-4 cm saja. Besi dan batu terlihat. Saya hanya geleng-geleng. Ini adalah kerjaan sembrono dan berbahaya. Bisa rubuh ini gedung. Dan dikepala saya menyimpulkan sesuatu yaitu pati kalau saya siram air atau saya genangin air seluruh lantai, airnya akan merebes kebawah karena dak cor coran banyak bolongnya. Belum lagi unsure air yang kena besi soran yangbisa menyebabkan karat sehingga gedung ini bukan gedung yang akan bertahan 30 tahun lebih, namun usianya hanya akan sampai 5 tahun paling top 10 tahun. Itu kesimpulan empiris saya.

Entah kenapa lunglai seluruh tubuh saya. entah mengapa saya tiba-tiba menjadi seperti seseorang yang di tusuk dari belakang dan mendapatkan pengkhianatan atas kepercayaan yang saya berikan. Rasanya sulit di terangkan, perasaan seperti sulit diungkapkan. Saya bahkan salah telah memilih kontraktor yang tidak bisa menggunakan benang dan selang air pengukur.

Damage has been done! Ini cacat pabrik. Ini bayi terlahir tidak normal. Anak ini memerlukan perhatian khusus untuk tumbuhnya di kemudian hari. Karena hampir semua kesalahan adalah sebuah cacat yang tidak mungkin di perbaharui, bisa dikatakan catat pabrik, cacat bawaan.

Seperti anak yang memerlukan perhatian khusus misalnta memiliki chemical imbalance, spectrum autism yang semua ini saya kenal dengan baik. Karena salah satu anak saya memiliki SPD sensory prosesing disorder di awal pertumbuhannya, memerlukan perhatian khusus, stimulus khusus. motorik respond nya sebagian terlambat perkembanganya, terlambat bicara diawal masa pertumbuhannya sehingga memerlukan kesabaran ekstra mendidiknya, memerlukan pendampingan parenting extra untuknya. Kami sudah jalani hal itu smeua. Memerluka ekstra stimulus. Namun kami jalani dengan bangga, kami embrace peluk semua itu dengan sepenuh hati.

Dan, menyaksikan gedung ini, saya merasakan hal yang sama seperti saya ketika mengetahui masalah yang terjadi dari anak kami yang ternyata memerlukan perhatian khusus. Sendi-sendi saya terasa lunglai. Namun satu hal yang pasti, saya tetap akan memeluk bangunan ini walaupun cacat sejak lahirnya. Saya tahu kontraktor yang membangun akan segera meninggalkan tempat ini danmungkin tidak akan pernah mengakui sebagai karyanya. Namun saya tidak akan meninggalkan gedung ini, hati saya selalu saya tinggal kan di mana saya memiliki sesuatu, seperti gedung ini. saya selalu memberikan penuh hati saya, komitment saya.

Saya tahu, kedepan, banguanan ini memerlukan pemikiran ekstra, kerja ekstra, perubahan ekstra, biaya ekstra. Sehingga dia bisa beroperasi berfungsi sebagai mana mestinya. Bagi banyak orang mungkin saya berlebihan memandang benda bangunan seperti ini namun, suatu saat anda dalam posisi saya anda akan mengerti ketika anda bersama hati anda, semuanya adalah persembahan terhadap kesempurnaan.

Hidup hanyalah sebuah perjalanan yang akan mencatat anda, menulis sejarah anda. Standar apa yang anda berikan kepada generasi mendatang adalah anda sendiri yang mematoknya. Saya, memilih menjadi seseorang yang menyelesaikan apapun yang saya mulai. Tidak akan pernah saya lakukan yang disebut “tinggal glanggang nyolong playu”, meninggalkan medan perang dan tak tanggung jawab. saya akan kawal sampai akhir bangunan ini hingga dapat berfungsi normal walau ektra waktu, tenaga dan biaya. # may the peace be upon us

Leave a comment