Setiap bunga punya kecantikannya sendiri-sendiri

(Tulisan Siang – Surat anak bangsa) “ Setiap bunga punya kecantikannya sendiri-sendiri”

Ada 3 buah “degree” pertemanan. Baik itu hubungan pribadi, korporasi bahkan dalam hubungan antar negara. Maka ke 3 degree pertemanan ini punya status sama, bisa berlaku pehamanan yang sama dimanapun kita melihatnya. Kalau kita salah memahami orang di depan kita, yaitu apa degree pertemanan (dia dan kita) maka informasi apapun bisa menjadi tidak terlalu berguna bahkan menjadi sia-sia.

Begini sederhananya, apa level hubungan Indonesia dengan amerika saat ini? dari kacamata siapa kita mau menilai dan meilhatnya?

Dari kacamata indonesia? Atau dari kacamata amerika?

Dari kacamata penguasa pemerintahan indonesia sekarang atau dari kacamata pemerintahan indoensia lalu? Dari pemerintah amerika sekarang atau dari pemerintahan amerika yang lalu-lalu?

Jangan di jawab dulu, saya kasih contoh lain lagi. Dalam ada melihat teman SMA dulu..si fulan misalnya. Atau anda dengan teman sejawat anda di kantor yang sama-sama sudah berkerja 5 tahun di perusahaan yang sama.

Dimanakah level pertemanan tersebut?

Ada “3 degree” level pertemanan :

pertama : sebagai teman (friend)

kedua sebagai : alley (sekutu)

ketiga sebagai : mitra strategis ( berhubungan kalau ada perlunya saja).

Menjawab pertanyaan di awal, selama indonesia merdeka, apa degree hubungan indoensia dengan amerika? Bisa lihat fakta sejarah. Teman? Sekutu? Atau mitra strategis?

Apa pandangan negara indonesia ke amerika? Apa pandangan negara amerika kepada indoensia selama ini?

Peran amerika terbanyak adalah di tahun komunis akan berkuasa di sekitar pertengahan tahun 1960an. Hingga posisi presiden Sukarno yang terlalu mendekat ke komunis china dan soviet harus di akhiri menurut versi CIA. Indonesia kala itu menjadi “mitra strategis” amerika versi negara amerika.

Naiknya nya pak harto adalah “blessing amerika” hingga sewaktu referenudm integrasi Timor Timur tahun 1976 adalah “restu amerika”. Waktu itu indonesia di mata amerika adalah “mitra strategis” namun di mata hatreed anti suharto, suharto “sekutu” amerika.

Inilah pandangan saya dalam melihat “degree of friendship” indonesia amerika. Kita selalu menjadi “mitra strategis”. Kita tidak pernah menjadi “sekutu” amerika seperti halnya philipina yang memberikan pangkalan Subic ke amerika (kala itu).

Tidak seperti hubungan Canberra -Washington yang “sekutu” dengan memberikan pangkalan “port of Darwin” kepada amerika.

Tidak pernah Indonesia menjadi “sekutu”amerika, dan tidak pernah menjadi “teman” amerika. Indonesia bagi amerika “hanya” mitra strategis. Kalau “ada maunya” baru berhubungan.

Nah, saran saya kepada pemerintah sekarang bagaimana? Benar amerika menguasai militer dan curenncy dunia. Namun banyak yang melihat amerika 30-50 tahun ke depan adalah “sunset country”.

Sudah jam 13 istilah kerennya. 30-50 tahun ke depan akan menjadi jam 15. Sebuah analisa politik luar negeri, entah siapa yang membisikan ke pak Jokowi presiden kita, kita di “arahkan” merapat ke china, negara yang lagi terbit atau “sunrise country”. Bahkan dikatakan 50 tahun lagi menjadi pemain utama negara adhidaya.

Ini saya tentang habis, saya tidak setuju. Saya percaya teori itu benar bahwa amerika sunset, china sunrise, namun 30 tahun itu lama. Meninggalkan washinton bisa menjadi hal yang berbahaya. karena washinton 30 tahun kedepan masih kuat. sangat kuat.

Jadi begini kalau saya boleh menasehati penasehat presiden Jokowi. Catatan : soalnya mimpi kali ya, bisa nasehati Jokowi.

Kepada para pembisik dan pensehat presiden Jokowi.

Ada sebuah fakta dan boleh anda pastikan ke orangnya langsung. Pada suatu masa, dubes inggris dan amerika ( kala itu) mendatangi Ibu Mega. PDI P belum ada dan di suruh buat partai. Dan jauh hari sudah di katakan Ibu Mega jadi presiden di kemudian hari.

Dan benar, semua sesuai sekenario.

Fakta terbaru, boleh cek “log book” buku log perjalanan dinas. Dubes amerika dan dubes inggris berdua ke papua dan berencana membuat kantor konsulat di sana. Ini peristiwa baru bulan lalu. Boleh cek sendiri wahai para penesehat pak presiden.

mau apa mereka?

Dan, perlu di ingat pak. Pada saat 1 desember 2015 kemarin, hari di mana dikenal dengan “ulang tahun bintang kejora” papua. Tidak ada bendera 1 pun berkibar di tanah papua!!. Hebat?,,,biasa saja pak! Karena di 1 desember kemarin di lebih 10 negara, bendera “bintang kejora” berkibar. Apa ini artinya pak? dunia mendukung papua merdeka?

Sebaiknya bapak terjemahkan sendiri. Dan bapak pasti sudah lihat di google earth pergerakan Marinir amerika di port of darwin. Mau apa mereka pak? Ingat…kalau mereka mengatakan untuk antisipasi china di laut china selatan apa bapak percaya?

Begini pak agak bapak-bapak faham. Perang laut itu menggunakan bahasa “naval” . pasti pakai kapal laut. Kalau marinir itu pasukan daratnya angkatan laut. Jadi marinir pasti perangnya di darat yang masuk melalui jalan laut.

Sekali lagi, marinir adalah pasukan combatan daratnya angkatan laut.

Mau apa ribuan ber-stasiun di darwin? papua kah? karena daratan terdekat dari port of darwin.

Bapak-bapak pasti pandai menganalisa. Saya tidak berani menggurui. Saya hanya berani nyeletuk. Dan kalau saya nyeletuk apakah saya tidak memberi solusi. Kalau di perkenankan saya akan memberikan pendapat saya. Namun bapak boleh dengar atau bapak boleh lupakan. Bagi saya, saya sudah berbagi.

Bapak-bapak pasti tahu Laurent Desire Kabilla. Dia rebel di congo, seorang warlord paramiliter dari kaum milisi pemberontak. Yang kemudian menjadi kan presiden di negara republik demokratik kongo.

Diawal perjuangannya dia mencari “sponsor” untuk memerdekakan wilayah nya yang berbasisi suku Tutsi. Lalu dia mendapatkan pemerintah Canada sebagai sponsor. Hingga merdeka. Bapak pasti tahu cerita ini khan. Bapak-bapak pakar hubungan luar negeri. Dan syaratnya yang di minta Canada sederhana,.Cobalt!! tambang cobalt milik canada, samapai habis batas cadangannya. Laurent kabilla setuju, dan berdirilah negara tersebut.

Ketika IRIAN di deklarasi oleh presiden sukarno, yang artinya Ikut Republik Indonesia Anti Nederland maka restu sponsor sudah di pegangnya. Dari pada jatuh ke soviet dan china, maka sponsor amreika setuju di bawah indonesia papua itu dengan syarat…FREEPORT untuk amerika.

Jadi, mudah-mudahan semua pada mengerti maksud tulisan ini. apalah saya ini yang mengusulkan hal yang sangat radikal dan berseberangan dengan seorang menteri sekaliber Rizal Ramli. Saya hanya membahas dari sisi yang saya tahu dan di tujukan kepada penasehat presiden Jokowi. Mohon perkenan # may peace be upon us

Leave a comment