Perbankan Anti UKM

ANTI UKM

Kalau saya menulis bernada keceng menekan dan mengkritik pemerintah dan para menteri kabinet, hal ini jangan di artikan saya ingin berkuasa. Tidak banget. Passion saya dari dulu adalah uang dan berkarya melalui bisnis. Hanya itu tok. Kenikmatan saya adalah ketika proyek ini jalan, menjadi manfaat mendapatkan “quick money” serta “high yield”. Sesederhana itu.

Namun melihat dengan mata kepala sendiri bahwa saat ini ekonomi makin berat dan pemerintah tidak melakukan banyak gerakan yang memberikan” impact” roda ekonomi muter cepat. menyebabkan saya harus memberikan saran atau kalau saran tidak di jalankan ya kritikan tajam yang keras mengema.

Barisan saran itu banyak sudah di catatan saya dan sebaiknya saya mulai satu persatu. Yang membuat saya kesal dengan pemerintah adalah keberpihakan terhadap UKM. Lemah sekali teruatam urusan permodalan.

Saya kesal dengan bank dan banyaknya ke geblekan banker. Sahabat semua pasti tahu saya sangat mengkritik dan tidak suka cara banker kita kerja terutama urusan kredit. Sok-sok prudent gitu, padahal ngak bisa bisnis dan penakut semua. Kacamatanya bukan “business sight “ tetapi mata pegawai, pendek banget dan cari aman.

Saya yakin para banker marah dengan tulisan saya, saya yakin bank indoensia benci banget dengan tulisan saya, tapi enamg si sontoloyo ini pikirin komentar banker? Ngak lah..sampai mereka berubah tetap konstak kritik terus saja. Karena harus ada yang menyuarakan suara UKM yang terhimpit dan tidak di perhatikan.

Kalau saat ini pemerintah mengatakan UKM di perhatikan saya katakan satu kata “bullshit !”.

Mau bukti?

Baik, ini kisah nyata. Kalau sembuah perusahaan katakana dari Group sinar mas lah gitu pinjam duit. Mereka itu (sinar mas) kalau pinjem duit dapat bunganya hanya 9% kecil banget tetapi kalau UKM pinjem bunganya 18% bahkan 24% #tanyakenapa .

Mau metode Di hitung harian atau di hitung tahunan sama saja. UKM bunganya tinggi bank kasih pinjemnya. Dengan alasana ngak pake jaminanlah danmacem-macem retorika bank, padahal yang ngemplang rendah. Eh banker, otak loh itu rentenir boss, bukan bisnis apa lagi membantu UKM!!!

Kredit kendaraan misalnya semuanya di atas 20 % juga kredit untuk mebeli sarana papan perumahan..tulisannya saja 13% begitu di kalkulasi dengan “financial calculation” bisa diatas 18% rata-ratanya.

Di Negara lain (yang lebih maju) ya single digit semua, sekitar 5%an setahun suku punya pinjaman baik kaya maupun miskin. Baik pengusaha kuat ataupun pengusaha lemah. Baik skala industry maupun skala rumahan. Mana janji keberpihakan kepada UKM wahai menteri, wahai pemerintah, wahai banker. Diem khan loh?! #Peace

One comment

  1. Keren

Leave a comment