Partikel Marah

SOFTWARE

Deeeee!!!, partikel di tubuh kamu itu isi marah semua ya?!! Gampang banget marah sih, apa-apa marah, ngomong marah, belum apa-apa marah, belum tahu banyak marah. Demikian chevo komentar keras kepada adiknya si malkia. Berdua lagi argument rebutan main roller blade.

Bukan rebutannya yang jadi perhatian saya, bukan argument mereka yang jadi perhatian mereka. Di rumah memang argument itu sebuah pendidikan dimana saya punya aturan, argument boleh, debat boleh selama pakai kepinteran, no physical pokoknya.

Bukan juga roller bladenya yang cuma satu pasang yang jadi perhatian saya, bukan juga marahnya malkia yang jadi perhatian saya. namun pemilihan kata-kata “partikel marah di tubuh” itu sangat menyengat saya dan menjadi perhatian saya.

Mengapa?

Pada dasarnya manusia itu netral. Pikiran manusia itu netral, semua yang ada di luar manusia netral.

Kita mau memberi “label” apa terhadap apa yang kita lihat diluar diri kita itu yang dinamakan perspesi. Kita bicara di luar diri kita nanti selanjutnya, kita melihat ke dalam dulu atau inward looking.

pikiran kita netral. Itu prinsipnya. Lalu masuklah software kedalam pikiran manusia. Pikiran ibarat computer jika kita andaikan, dan computer kita kosong belum ada software. Kita install banyak hal dalam hidup kita.

Semua perasaan perasaan, semua pengalaman pengalaman akan membentuk software. Software bahagia, software curiga, software sehat, software perilaku, software marah dan banyak lagi hingga ribuan.

Kumpulan software ini di letakan dalam folder di komptemenisasi dalam pikiran. Semakin banyak software di install semakin rumit matrix kerja otak. Semakin banyak software orang tersebut semakin kompleks cara berfikirnya. Apa lagi software itu berisi dogma dogma, credo credo, ideology, dan keilmuan science yang menjadikan kotak-kotak dalam pikiran bertumpuk banyak.

Inilah yang membuat orang yang dikatakan pinter itu menjadi “lambat bergerak” atau tidak pernah “action”. Karena rumitnya matrix dalam pikiran ketika sebuah informasi di putuskan untuk menjadi tindakan, maka otak manusia akan melakukan pengecekan secara simultan kepada seluruh kotak software tadi.

Bisa di bayangkan, kita misalnya sedang memerlukan uang untuk kebutuhan keluarga, biaya sekolah, biaya rumah tangga, namun kotak kita ngak banyak software dan data akan kemakmuran. darai 1.119 profesi di dunia ini anda hanya kenal 100. Dari 5600 bidang bisnis dan investasi di dunia ini anda hanya kenal 200 an.

Itu baru tahui atau kenal, belum pengalaman apa lagi mahir, ini seakan membuat repot malaikat pemberi rezeki menurunkan rezeki ke kita.

Kita bagaimana dong? ya install prosperity conscious. Sesederhana itu.

Kalau kembali ke paragraph awal di mana sang kakak sedang nggerundelin adiknya yang “ kebanyakan partikel marah” itu membuat saya tersentak karena “kalau software marah” itu ternyata kebanyakan dan dominan ya saya harus mengistall program baru dan di perbanyak dalam pikiran mereka yaitu “software sabar dan software tertawa” dan harus lebih banyak dari software marah.

Hukum pikiran adalah, tidak ada data yang pernah hilang ketika sudah masuk dalam pikiran dan otak manusia. Sekali lagi, tidak pernah ada data yang hilang seberapapun banyaknya data tersebut, akan cukup dan bisa masuk dalam pikiran.

Jadi setuju ya, install software properity conscious, kesadaran kemakmuran, sehingga radar terhadap ribuan peluang datangnya kemakmuran jadi nyala

Leave a comment