Solusi UKM Meroket

SOLUSI UKM

Kapan bisa bertemu? Sebuah pesan masuk dalam hape saya yang tidak bisa saya langsung jawab. Saya pasti tanya asisten saya. D, E dan D. Satu asisten pribadi, satu asisten oil n gas, yang terakhir asisten bisnis lain-lain.

Ini bukan mau sok-sok an.maaf loh, bukan mau cerita apa kegiatan saya yang sok sibuk, tetapi Saya ini pelupa. Ngak pinter. Terbatas sekali isi otak saya in karena perlu asisten. Terus ada lagi jelek saya. Saya kalau bicara selalu menggunakan kata-kata cepat yaitu “inggih” atau bahasa sehari saya adalah “iya”. Namun iya itu perlu di konfirmasi lagi. Bukan iya yang an sich iya dalam arti sebenarnya 100%. Masih perlu di pastikan lagi.

Karena itu ada 6 orang lingkar asisten saya ini. mereka yang tahu jadwal saya, pekerjaan saya dari yang personal sampai yang paling rumit bisnis dengan mitra luar negeri.

Apalagi di tambah peraturan keuangan indonesia yang masih begini mengharuskan sebagaian besar portofolio saya ada diluar negeri. Mereka ini semua yang ngatur. Urusan ke luar negeri Ini bukan mau sok-sokan atau menghindar berkelit perpajakan, ya ngak banget. Tetapi memang karena lemah banget cara pembiayaan di indoensia ini.

Saya terkadang miris dan kasihan. Tetapi saya bunyi teriak keras-keras urusan bank dan pembiayaan ini sudah tahunan tetap ngak berubah, tetap tidak di dengar.

Kalau mau di sederhanakan masalah pembiayaan mengapa di indonesia bisnis sulit tumbuh karena memang regulator (baca : negara) gagal faham tentang bisnis dan bagaimana mengembangkannya.

Saat ini di indonesia hanya ada 2 cara pembiayaan. 1 dari capital market, 2 dari money market.

Money market hanya melalui bank yang berbasis money deposit dan bank loan. Disisi capital market ada saham dan obligasi.

Ini yang naif sekali. Kasihan UKM kasihan pengusaha yang tidak faham instrument keuangan beginian. Hanya tahu sistem dua ini saja karena di indonesia. Sementara di sisi negara lain, ada ratusan produk capital market yang bisa kita cocokan dengan kebutuhan bisnis kita. Ini kalau kita bicara di wallstreet mbah nya capital market.

Ngak usah begitu, di singapura saja banyak banget sehingga project finance ada banyak solusi pembiayaan. Karena itu saya ke singapura, hongkong dan ke mbah nya kapital market solusinya.

Di dunia money market di indonesia ini saya lebih males lagi, bank saja motornya dan hanya kenal loan base aset. Duh gerah dah. Ngak pernah di ubah sejak 20 tahun lalu. Lah Terus ngarepin ekonomi tumbuh 7%? , la wong 5% saja data di paksakan apalagi 7% lak ngimpi taiye!!

Sederhana kok kalau memang niat membantu pengusaha dan pro UKM, sangat sederhana cepat dan besar impactnya. Coba tanya semua pengusaha UKM, kalau di tanya apa butuhnya?…modal!!!

Modalnya dari mana? Nah ini yang say abilang solusinya banyak dan gampang. Bener loh solusinya gampang, tapi duh sayang saya ngak di anggep. Yo wis shut down saja. Ngomong dengan sahabat yang terbatas saja yang perduli UKM saja deh. Ke pemerintah muales saya sudah.

Dan mengenai para assiten saya juga aneh deh mereka ini, kalau ada urusan non bisnis muka mereka bete semua. Hal pribadi saya mereka masih oke, mau shoping, olah raga, traveling , makan (hobbysaya) tapi kalau sosialisasi, diskusi dengan dengan teman-teman, atau keluar kota urusan membangun komunitas, beeeh..muka mereka nyureng semua.

Coba saja tanya jadwal saya ketemu di luar bisnis ke mereka, pasti lama di jawabnya dan setengah ngak rela hahaha. Dianggap buang-buang waktu sama seperti saran ke pejabat negara, ngak di anggep.

Padahal cara membangkitkan UKM dengan solusi pembiayaan adalah cara tercepat membuat indonesia take off. Caranya sudah proven, sederhana tetapi kekuasaan ngak ada, dan pejabat ngak dengar. Yo wis, saya tak nge-teh dulu. Satu ocha panas di sruput

Leave a comment