Bisnis/Usaha yang Prospektif tahun 2013

(Tulisan Pagi)
Tutup tahun 2012 ini di catatan fiskal GDP per kapita bangsa indonesia mencapai angka USD 3.750 tahun lalu berkisar USD 3.250 alias meningkat tajam. Tidak heran tahun ini adalah tahun luar biasa dalam bidang ekonomi. Memang baru sisi pebisnis yang menikmati belum semua lini. Karena kalau semua lini naik itu harus campur tangan pemerintah. Di bawah pemimpin yang peragu saat ini bisnis juga jalan ragu-ragu kecuali yang tidak bersentuhan dengan pemerintah, kecuali untuk bisnis yang tipis saja beririsan dengan pemerintah.

Salah satu bisnis yang menurut saya akan bergerak naik sangat tinggi adalah kebiasaan “eat out” atau makan di luar yang akan semakin tinggi. Terutama di kota besar seperti ibu kota provinsi dan kota kabupaten.

Untuk itu saya mencoba melakukan bisnis baru. Bisnis yang belum pernah saya masuki. Untuk itu jurus ini saya menggunakan teknik BOOOL, BODOL, BOTOL yang sebagian sahabat pasti sudah tahu kepanjangannya apa dari 3 nama tersebut, yaitu Berani Optimis Otak Orang Lain, Berani Optimis Duit Orang Lain, Berani Optimis Tenaga Orang Lain.

Berbeda dengan bisnis asli saya, atau sudah 10.000 jam saya kerjakan maka saya bisa dengan leluasa berberak bermanuver karena sudah faham namun kalau mainan baru maka cara teraman adalah menggunakan 3 jurus tadi. Ingat, dalam bisnis hukum pertama yang dipegang adalah meminimalisir kerugian atau kesalahan. Dan yang paling efektif adalah bermitra dengan pakarnya.

Jadi menimbang salah satu perilaku bisnis dimasa upper swing ekonomi adalah bisnis restaurant. Ada hal yang menarik diselruh dunia ketika sebuah negara mencapai GDP percapita USD 3000 dimana level ini disebut diambang batas bawah negara maju. Karena akan terjadi booming ekonomi secara cepat. Indonesia memerlukan lebih dari 10 tahun bergerak dari USD 1500 ke 3000. Namun mencapai USD 5000 atau lebih bisa terjadi di tahun 2013 atau tidak lebih tahun 2014.

China mencapai USD 3000 di tahun 2009 sekarang lebih dari USD 6000. Malaysia ditahun 2006 mencapai 3000 an sekarang sudah USD 8000 demikian pula juga korea di tahun 90an mencapai 3000 di tahun 95 sdh di level 8000 dan sekarang lebih dari 27.000 GDP per capita. Intinya begitu level 3000 tercapai maka upper swing economic tercipta.

Bisnis yang meningkat di ekonomi naik dari 3000 menjadi 5000 yang terbanyak adalah 2 hal . penduduk akan sadar wisata dan memiliki kebiasaan life style baru sperti makan diluar bersama, eat out. Dan ini berlaku universal. Dinegara manapun yang ekonominya tumbuh di level 300 menajadi 5000 jumlah hotel akan terus meningkat,jumlah turis lokal meningkat dan jumalah restaurant meningkat tajam.

Melihat 2 dunia ini, maka seharusnya dunia hotelier bisa saya masuki dengan cepat karena erat berdekatan dengan bisnis property. Namun jangan salah, jangan melihat hotel dari bendanya. Kalau di lihat dari hardwarenya benar sekali hotel adalah bisnis property namun hotel sesungguhnya bisnis hospitality. Bukan bisnis property. Ini yang harus hati-hati. Bisnis ini sangat sensitif kepada siapa GM pengelolalnya. Salah pilih pengelola software tersebut maka bangunan fisik hotel bisa berubah jadi sarang walet. Tak berpenghuni.

Memasuki bisnis ini harus memiliki mitra kuat atau pengelolaa yang telah lebih dari 20 tahun mumpuni di dunia ini. bahkan sahabat saya pak satria dari group aerowisata pernah bilang, hoetl itu bisa juga merupakan bisnis makanan. Dari piring direstaurant menjadi banquet menjadi massal ribuan piring untuk pesta kawinan, pesta jamuan dinner party, meeting, converence maka kalau berbisnis hotel hanya punya kamar saja juga salah besar. Dukungan mengapa orang menghinap jauh lebih penting. Mereka menginap karena bisnis maka sarana bisnis di siapkan, mereka menginap karena vacansi liburan , maka sarana liburan disiapkan. Ini bisnis rumit bagi pemain awal, ini bisnis suulit bagi pemula. Ini bisnis difficult to master karena menjual jasa, menjual rasa, menjual kenyamanan, menjual kepercayaan, menjualan keamanan. Bukan hanya tempat tidur.

Kita skip lompati dulu bisnis hotel bisnis, saya mencoba membangun strategi yang tidak mengeluarkan tenaga banyak, modal banyak namun ceruk pasar besar. Sebagai mana kita ketahui bahwa dalam bisnis restaurant maka biaya terbesar adalah di kitchen atau dapurnya. Peralatan utensil dapur yang mahal. Ruanganan yang besar sehingga sewanya juga besar. Belum lagi chef dan perangkat lainnya.

Maka kalau dapur mengecil, dapur disederhanakan, proses di pindahkan akan membuat investasi rendah. Maksudnya begini..kalau proses memasak tersebut di gantikan pengalamnya kepada pelanggan, dimana customer yang memasak dan memproses maka hal ini akan menarik dan menjadi biaya murah plus mendapatkan sensasi unik.

Setelah di survey ternyata manusia indoensia adalah manusia carnivora pemakan daging. Maka membuat restorant carnivora seperti steak, ikan bakar, ikan panggangh, ayam panggang juga daging panggang memiliki pasar besar.

Saya berencana mencoba masuk di bisnis ini. bukan untuk saya namun untuk istri saya yang memiliki minat besar di bisnis restaurant. Dia ingin membuat hot stone grill. Uilustrasinya seperti ini, pelanggan begitu datang akan di persilahkan duduk lalu diberikan celemek indah di sekitar badan pelanggan kemudian plate atau hot stone datang dengan panas..ceeesss lalu trolly makanan yang dirancang khsusu mendekat dilayani oleh satu oarng yang dengan santun melayani. Dalam rak tersebut tersedia daging sapi, daging domba, daging ayam, daging ikan, semua 150 gram beratnya. Sudah di standarkan.

Secara fisiolgi manusia kan merasa kenyang dan cukup isi perutnya ketika ukuran yang masuk ke perutnya berkisar 250gram. Oleh karena itu 150 gram carnivor plus salad, plus nasi atau kentang bisa mengisi 250 gram makanan dan sangat kenyang perut setelahnya.

Mengapa semua harus terukur? Karena bisnis makanan kalau tidak presisi tidak bisa dikalkulasi maka keuntungan menjadi ambstrak tidak jelas. Mc donald tahu sekali berap bun burger dia jual, berapa kg daging hari itu terjual, semua dikalkulasi. 1 daging burger 100 gram di tambah roti dan sald 150 gram pasti setiap serve nya. Burger berkisar 100 gram buat singke burger, 150 gram dan seterusnya.

Inilah yang menjadi kendala dibanyak pengusaha warteg karena sesungguhnya satu piring berisi nasi telor sambel tongkol goreng. Aslinya cost of goods sold modal asli peritem per barang hingga dijumlahkan modalnya digabung minyak gorang, ongkos sewa, biaya tukang masak dan lain sebagainya, jelas tak terukur. Maka ketika di tanya berapa bu? Dijawab..dua puluh ribu. Dia tahu sekali itu sudah untyung taoi untung berapa, dia tidak tahu. Kalau tidak bisa tahu dengan pas, maka bangaimana bisa membuat bisnis plan untuk membuat menjadi 30.000 warteg diseluruh dunia bersaing dengan MC donald.

Kembali kerestorant hotstone, batu panas dimeja tersebut membuat pelanggan menjadi chef. Pelanggan mengatur sendiri apakah mau welldone, medium rare, atau medium. Sensasi masak dan memilih langsung hidangan yang langsung tersedia memotong proses menunggu menjadi pengalaman kuliner. Di hidangkan dengan 5 macam bumbu asli indonesia yang sudah disediakan di meja maka sensasi makanan menjadi menarik.

Kalau ingin dibayangkan, mirip seperti papper lunch restorant. Namun hot stone ini mengmbil pangsa diatasnya sedikit. Diharga 50.000-100.000 per orang.

Dari sisi investasi memotong besaran kitchen, memudahkan proses produksi karena semuanya bisa di buat ditempat lain sebagai pusat produksi. Marinated meat atau daging yang sudah dibumbui di stock di tempat produksi. Yang ada hanya sistem delivery sesuai kebutuhan restorant. Need to serve basis. Di resto cuma ada panggangan buat hot stone, batu panas yang sekali masuk bisa 30 plate. Ciller buat meat daging yang sudah dibumbui sebelumnya. Yang akan di letakan di trolly makanan ketika tamu tiba.

Sekarang dimana bahan bakunya? Memiliki teman sebagai CEO sebuah chain hotel memiliki keunggulan sedikit dalam informasi penyediaan bahan baku. Karena belaiu dan jaringan hotelnya setiap bulan memesan dan membeli berton daging maka supplyer di kenal baik dan inilah yang dikenalkan kepada saya.

1 kg daging wagyu seharga 150,000 rupiah mutu hotel bintang 5 diberikannya. Dan karena 1 orang hanya memakan 150 gram maka 1 kg daging bisa untuk 7 potong kira-kira. Atau kalau di nilai perpotong modal menjadi tidak lebih 25.000 perporsi dan untuk wagyu ini harga jual 90ribuan. Kalau ayam satu potong satu kg adalah 50.000 yang mutu hotel berbintang maka 150 gram modalnya tidak lebih Rp 8.000 an di ini dijualnya harga 50 ribuan.

Sumber bahan baku sudah ada murah. Chef sudah ada. Sekarang tinggal lokasi. Jika stand alone, berdiri sendiri terlalu banyak faktor yang dipikirkan sebaiknya di mall atau di resto arcade. Izin dan sekuriti keamanan sudah tanggungan pengelola mall. Harga sewa per meter persegi di mall memang mahal seperti citoz di cilandak, namun jarang sekali yang berdagang disana tutup atau gagal. Selama konsep unik, tajam maka pasar selalu menanti.

Berapa invetasinya, sewa 3 bulan plus interior plus dapur dan bahan baku, peralatan makan juga pelatihan pegawai dan seragam serta tak ketinggalan software dan sistem administrasi nilainya berkisar Rp 600 – 700 juta rupiah.

Revenue penjualan targetnya adalah 200 porsi perhari atau rata-rata 75.000 menjadi angka 15 juta rupiah per hari. Dengan GOP gross operating profit 50% atau sekitar Rp 7.500.000 perhari. Apakah ini semua mungkin. Semudah teorikah bisnis ini? dari mana investasi 700an juta tersebut. Manajer pengelola sudah tersedia, chef sudah tersedia, berdua memiliki 20 tahun pengalaman sehingga salary atau gajih besar bukan hal yang menarik bagi mereka namun 10% dari keuntungan menjadi hak mereka lebih disukai dan lebih memotivasi dan itu sudah mereka setujui.

Adakah yang tertarik bermain dengan berbagi resiko ini. berinvetasi 700 jutaan dengan 80% net profit pembagiannya. Atau kira-kira sama dengan 100 hari bisnis di performa puncak modal sudah kembali dengan bagi-bagi 20% golden share buat manajer resto dan chefnya. Kita buktikan di tahun 2013 ini # may peace be upon us.

Leave a comment