DAGANG KOK MIKIR?

DAGANG KOK MIKIR?

Kita pasti sudah tahu kekuatannya pameran, event atau exibition dalam pengembangan bisnis? Salah satunya dalam event atau pameran kita “memperkenalkan” produk kita. Kunci memperkenalkan inilah yang akan membuat produk ini sukses atau tidak di kemudian hari karena kesan yang dimiliki produk pada saat jumpa pertama dengan pelanggan adalah menetukan 90% suksesnya produk.

Mengapa ikut pameran? Karena ada hal khusus yang tidak bisa dilakukan oleh dunia online jika produk baru anda adalah fashion, kuliner atau teknologi. Lain kalau anda sudah punya nama besar. Kalau baru mulai?

Pembeli ada beragam macamnya salah satu pembeli yang “terbaik” adalah yang menyentuh, meraba, terhadap jenis produksi kita katakan, sprei, busana, fashion style, akesoris, dan sejenisnya.

Kalau makanan, maka pelanggan yang mencicipi, yang membaui, yang merasakan di ujung lidah bahkan mengunyah dan menyenelan jajan kuliner yang anda jajakan akan menentukan sukses tidaknya produk kita ke depan nantinya.

Tujuan untuk pameran bukan saja mencari untung namun harus juga mencari pelanggan, mencari supplyer, mencari distributor dan mendapatkan pelanggan yang loyal.

Ada fenomena menarik terjadi di sekitaran rumah saya saat ini, yaitu banyak sekali tetangga saya yang jualan.

Jualan spegeti, makanan bayi, bubur ayam, kueh jajanan kecil, diet mayo, diet keto, semua online, modal instagram, FB dan go jek.

Ini bener-bener distruption. Berbisnis modal dapur doang. Ngak ada meja, ngak pakai waitress, ngak pakai sarana resto atai cafe. Langsung dari dapur ke pelanggan, titik.

Bisa di bayangkan memotong biaya besar sekali dari biaya karyawan sampai sewa bangunan, tidak ada. Langsung dapur, distribusi, pelanggan.

Sewaktu tujuhbelasan pada ngumpul dan saya katakan, yuk buat pameran!!!. Kita buat bazar kuliner dan fashion. Karena banyak pelanggan yang memerlukan “kenal rasa ” dari produk kita.

Respondnya, seperti koor: setuju, asal sewa boothnya ngak mahal.

Apa yang saya jawab, kita transparan, modal boot kita buka dan kita bagi rata. Saya ngak ambil untung sama sekali. Tetapi saya panitia punya hak khusus, hanya panitia yang jualan minuman. Bagaimana?

Singkat cerita saya perintahkan mbak azka, mbak cari lokasi kamu jadi panitia. Buat di sekitar bulan november 10 an, hari pahlawan. Acara di daerah pondok indah, di parkiran ranch market deket mesjid pondok indah, dan sepanjang acara di ujungnya ada musik, live.. anak-anak band SMA kamu kumpulin.

Kalau anak SMA manggung khan isinya yang nonton temen mereka semua, keluarga mereka semua. Ada PL, Bhakti mulya, mentari, di terogong tuh ada JIS, tirta marta, undang semua bank anak SMA sekitaran. Kayak pensi pentas seni. Bilang mereka ngak di bayar, karena penonton jadi jurinya yang tertinggi nilai dari penonton akan dapat hadiah sebesar 10 juta bagi sang juara , 7 juta nomor dua, 5 juta nomor 3.

Bagaimana penilainya? , ada token yang harus di masukan kedalam pundi. Setiap band punya pundi.

Token itu harus beli dari panitia minuman. Harga tokennya 1.000 rupiah atau dapat gratis di setiap pembelian minuman. Jadi panitia mensubsidi 1000 rupiah perminuman yang di beli untuk hadiah band juara.

Pastikan para penyewa boot jualannya laku. Buat 100 booth dulu semua di pinggir dan di tengah barisan meja kursi plastik , mereka nanti makan minum duduk sambil menikmati musik.

Kita buka jam 4 hingga jam 12 malam. Jumat, sabtu , minggu. Band mulai jam 7 hingga jam 12. Mereka boleh manggung lebih dari satu kali, 3 kali dalam 3 hari juga boleh.

Azka bertanya, target yang datang memang berapa yah? Saya jawab, 3 hari 50.000 orang. Azka menjawab pelan, kayaknya perlu lapangan yang lebih besar lagi deh? saya berkata, gitu ya, yo wis, lakukan jangan mikir lagi. Panggil temen-temenmu. Mau duit khan? Ayo jalanin, ngak usah mikir.

Leave a comment